Akhir-akhir ini berita tentang kucing Sphynx semakin ramai di masyarakat. Terlebih, saat artis kondang di Indonesia, Raditya Dika, memamerkan foto kucing Sphynx peliharaannya di media sosial. Sontak, membuat banyak orang semakin tertarik dengan kucing Sphynx. Biar kamu nggak penasaran, kami coba carikan informasi mendalam terkait kucing Sphynx. Berikut 10 fakta menarik tentang kucing sphynx yang perlu kamu tahu.
1. Asal Mula Kucing Sphynx dari Kanada
Banyak orang mengira kucing Sphynx berasal dari Mesir karena hewan ini mirip dengan patung Sphynx yang berada di Mesir. Faktanya, tidak seperti itu. Kucing Sphynx sejatinya berasal dari negara Kanada.
Terkejut? Ya, kami juga terkejut. Hehe.
Menurut hasil investigasi kami, kucing Sphynx berasal dari Kanada. Cikal bakal kemunculan kucing Sphynx berawal dari tahun 1960. Sepasang kucing lokal dari breeder kucing asal Kanada, melahirkan anak kucing tanpa bulu (Canadian Hairless). Fenomena ini menarik perhatian dari Cat Fanciers Association (CFA) untuk meneliti lebih lanjut tentang varian kucing tersebut.
Setelah diteliti lebih lanjut, kucing tanpa bulu memiliki permasalahan genetik yang akut terkait kesehatannya. Sehingga menjadi letal (mudah mati). Akibat permasalahan genetik tersebut, akhirnya kucing tanpa bulu asal Kanada dilaporkan punah.
Setelah 15 tahun berlalu, tepatnya pada tahun 1975, ada berita heboh tentang kemunculan anak kucing tanpa bulu di Minnesota. Sepasang kucing domestik milik petani dari Minnesota, Amerika Serikat, Milt dan Ethelyn, melahirkan seekor anak kucing tanpa bulu. Dan tahun depannya, pasangan kucing tersebut melahirkan satu anak kucing tanpa bulu lagi. Jadi, kucing domestik Milt dan Ethelyn melahirkan 2 anak kucing tanpa bulu yang langka. Kedua anak kucing tersebut diberi nama Epidermis dan Dermis.
Singkat cerita, kedua anak kucing tanpa bulu tersebut, Epidermis dan Dermis, dibeli oleh breeder asal Oregon bernama Kim Mueske. Kim Mueske melakukan serangkaian penelitian untuk mencegah kepunahan dari kemunculan anak kucing tanpa bulu tersebut. Dan akhirnya, penelitian tersebut berhasil melahirkan garis keturunan baru dari kucing tanpa bulu Epidermis dan Dermis. Garis keturunan dari Epidermis dan Dermis tersebut saat ini dikenal sebagai garis keturunan Pearson.
Penelitian pun berlanjut, breeder dari Minnesota, Georgiana Gattenby, mengembangbiakkan kucing tanpa bulu dari indukan garis keturunan Pearson. Georgiana Gattenby melakukan perkawinan silang antara indukan Pearson dengan ras kucing Devon rex. Tujuan perkawinan silang tersebut adalah untuk memperkuat sifat-sifat genetik yang lebih sehat sehingga umur kucing lebih lama.
Hasil dari percobaan Georgiana melahirkan kucing tanpa bulu yang lebih sehat dan kuat. Secara fisik, anak kucing tanpa bulu hasil persilangan indukan Pearson dengan Devon Rex menyerupai patung Sphynx di Giza, Mesir. Karena keunikan tersebut, Georgiana menamai garis keturunan Pearson dan Devon Rex dengan nama kucing Sphynx. Dari sinilah cikal bakal nama kucing Sphynx yang terkenal sampai saat ini.
2. Kucing Sphynx Tidak Sepenuhnya Botak
Kucing Sphynx ternyata tidak 100% tanpa bulu. Kucing Sphynx bukan kucing botak. Faktanya, terdapat bulu-bulu halus dan tipis di kulit mantel kucing. Jika boleh mendeskripsikan, saat kami menyentuh kucing Sphynx, rasanya seperti menyentuh kain suede. Ada semacam bulu-bulu halus yang menutupi seluruh permukaan kulit kucing Sphynx.
3. Bukan Satu-satunya Kucing Tanpa Bulu di Dunia
Fakta menarik tentang kucing Sphynx berikutnya adalah ternyata kucing Sphynx bukan satu-satunya ras kucing tanpa bulu di dunia. Kucing Sphynx merupakan salah satu dari 10 jenis kucing tanpa bulu di dunia, di antanya: kucing tanpa bulu dari jenis Sphynx, Donskoy, Bambino hingga Levkoy.
Kenapa bisa begitu? Semenjak, kucing tanpa bulu pertama muncul, Epidermis dan Dermis, keturunan dari kucing tersebut terus disilangkan dengan ras kucing lain.
Berikut hasil persilangan dari kucing tanpa bulu:
- Kucing keturunan Pearson disilangkan dengan kucing ras Devon Rex memunculkan kucing Sphynx.
- Kucing keturunan Sphynx disilangkan dengan kucing Munchkin menghasilkan kucing Bambino.
- Kucing keturunan Varvara disilangkan dengan kucing Shorthair Eropa menghasilkan kucing Donskoy.
- Hasil persilangan kucing American Curl, Munchkin dan Sphynx menghasilkan kucing Dwelf.
- Kucing keturunan Donskoy disilangkan dengan kucing Oriental Shorthair menghasilkan kucing Peterball.
Dari hasil persilangan berbagai ras kucing tersebutlah sampai akhirnya muncul 10 jenis kucing tanpa bulu di dunia.
Dan akhirnya, fakta membuktikan bahwa kucing Sphynx bukanlah satu-satunya kucing tanpa bulu di dunia. Menarik, ya? Mau tahu fakta selanjutnya? Yuk, lanjut baca.
4. Kucing Sphynx Tidak Hipoalergik
Menurut banyak orang, kucing Sphynx cocok dipelihara oleh para pencinta kucing yang alergi terhadap bulu kucing. Hal ini karena kucing Sphynx tidak memiliki bulu. Itu anggapan mereka.
Namun, faktanya tidak seperti itu. Kucing Sphynx tidak hipoalergik. Artinya, kucing Sphynx masih bisa menimbulkan alergi bagi orang yang memiliki alergi terhadap kucing. Hal ini didasari dari hasil penelitian dokter hewan tentang protein alergen, fel d1 di dalam tubuh kucing Sphynx.
Ternyata, kucing Sphynx masih memproduksi protein alergen, fel d1, di dalam tubuhnya. Protein alergen fel d1 terdapat pada air liur dan sekresi keringat pada mantel kulit kucing. Akibatnya, saat protein alergen tersebut berkontak dengan orang yang memiliki alergi terhadap fel d1, maka orang tersebut akan bereaksi.
Orang yang alergi fel d1 dari protein alergen kucing biasanya mengalami mata merah, kulit gatal hingga bentol-bentol. Maka dari itu, banyak praktisi kucing menyimpulkan bahwa kucing Sphynx tidak hipoalergen. Karena nyatanya masih bisa menimbulkan alergi pada orang yang punya alergi terhadap kucing.
5. Suhu Tubuh Kucing Sphynx Lebih Hangat daripada Kucing Jenis Lain
Kucing dalam kondisi normal memiliki suhu badan berkisar 37-38 derajat Celsius. Namun, aturan tersebut tidak berlaku untuk kucing Sphynx, karena berdasarkan penelitian ahli hewan di Amerika, kucing Sphynx memiliki suhu badan 4 derajat lebih hangat daripada kucing lainnya.
Keunikan suhu tubuh kucing Sphynx kemungkinan akibat peningkatan sifat genetik kucing yang didapatkan dari kucing ras Devon Rex. Sehingga, kucing Sphynx jauh lebih hangat dari pada ras kucing pada umumnya.
6. Kucing Sphynx Butuh Mandi Seminggu Sekali
Sebagian besar orang beranggapan bahwa kucing yang tidak memiliki bulu tidak perlu dimandikan. Karena kucing tanpa bulu tidak perlu takut kotor karena debu maupun serpihan kotoran. Namun, faktanya tidak seperti itu. Justru, kucing tanpa bulu perlu mandi seminggu sekali.
Kok bisa? Jadi gini, setiap kucing pasti menghasilkan keringat dari hasil metabolisme tubuh mereka. Pada kucing berbulu lebat, minyak hasil sekresi dari mantel kulit kucing berfungsi sebagai pelembap bulu. Artinya, keringat yang keluar akan mengalir ke bulu-bulu kucing yang jumlahnya ribuan. Dengan begitu, bulu kucing jadi halus, lembut dan berkilau.
Lain halnya dengan kucing Sphynx. Keringat dari kucing Sphynx tidak bisa dialirkan ke mana pun. Hal ini karena kucing Sphynx hairless. Akibatnya, keringat kucing Sphynx akan menjadi lapisan lengket di mantel kulit kucing. Jika kamu biarkan terlalu lama, kucing akan bau badan. Dan mulai muncul jamur di kulit kucing karena kulit terlalu lembap dan lengket karena berminyak.
Karena kondisi tersebut, para ahli menyarankan untuk memandikan kucing Sphynx setidaknya seminggu sekali agar kucing Sphynx tetap bersih dan sehat.
7. Kucing Sphynx Memiliki Kulit yang Sensitif
Fakta menarik tentang kucing Sphynx selanjutnya adalah kucing Sphynx memiliki kulit yang sensitif. Kucing Sphynx tidak memiliki bulu lebat seperti kucing pada umumnya. Akibatnya, kucing Sphynx mudah merasakan panas akibat paparan sinar matahari terlalu lama. Dan kucing Sphynx akan merasa sangat kedinginan di musim dingin. Hal ini karena kucing Sphynx tidak memiliki bulu sebagai pelindung kulit.
Bukan hanya sensitif terhadap suhu udara saja. Kulit kucing Sphynx juga sangat sensitif terhadap kotoran, air hujan dan serangan bakteri. Sehingga, banyak praktisi kucing menyarankan untuk memelihara kucing Sphynx di dalam rumah. Untuk menghindari iritasi kulit kucing, jika berkontak langsung dengan serangga atau tempat kumuh di luar rumah.
8. Kucing Sphynx Ramah
Kucing Sphynx memiliki perawakan tubuh yang tegap, garis wajah yang tegas dan garang, dan telinga yang runcing. Karakter fisik tersebut sering diasosiasikan dengan perilaku ganas, agresif dan pemarah. Namun, faktanya tidak seperti itu, kucing Sphynx adalah kucing yang ramah dan penyayang.
Menurut penelitian Karen, VMD yang dimuat dalam Journal of Veterinary Behavior, kucing Sphynx merupakan ras kucing paling penyayang. Ramah dengan manusia, mudah diajak bersosialisasi dan sangat sayang dengan majikannya.
Data penelitian di atas telah membantah secara tegas bahwa raut muka garang dan postur tubuh tegap tidak selalu galak. Karena biarpun wajah kucing Sphynx garang dan seram, tapi hati tetap Hello Kitty. Hehe.
9. Kucing Sphynx Butuh Banyak Makan
Kucing Sphynx merupakan hasil persilangan dari kucing keturunan Pearson dengan kucing ras Devon Rex. Keberhasilan dari persilangan tersebut melahirkan jenis kucing tanpa bulu yang jauh lebih sehat dan lebih kuat. Efek peningkatan tersebut membuat kucing Sphynx memiliki metabolisme cepat.
Artinya apa? Artinya, tubuh kucing Sphynx memiliki sistem yang dapat dengan cepat membakar kalori. Sehingga, kucing Sphynx tidak cepat gendut biarpun dia banyak makan.
Wow, menarik ya!
Maka dari itu, jangan heran kalau faktanya kucing Sphynx butuh lebih banyak makan. Dan terkadang terlihat sangat rakus saat makan. Hal ini karena kebutuhan kalori harian di dalam tubuh kucing Sphynx berbeda dari kucing lainnya. Dan kalori dari makanan akan langsung diproses dengan cepat melalui metabolisme cepat yang ada di dalam tubuh kucing.
10. Kucing Sphynx Sangat Popular dan Harganya Mahal
Fakta terakhir tentang kucing Sphynx adalah kucing Sphynx sangat popular, langka dan harganya mahal. Biarpun pada awal kemunculannya, banyak orang merasa risih, jijik dan takut dengan kucing Sphynx, namun lambat laun semua berubah. Perilaku ramah, penyayang dan karakter unik dari kucing Sphynx membuat kucing Sphynx menjadi primadona.
Berdasarkan hasil investigasi jurnalistik kami, ternyata kucing Sphynx merupakan kucing paling popular nomor 9 di Amerika. Jadi, popularitas kucing Sphynx tidak kalah dengan kucing ras jenis Ragdolls, Exotic Shorthairs, Persian dan Maine Coon. Berita tersebut juga divalidasi oleh Cat Fanciers’ Association (CFA), Amerika, “Kucing tanpa bulu, Kucing Sphynx, menjadi kucing paling popular (peringkat #9) di Amerika di sejak tahun 2019.”.
Kepopularan kucing Sphynx semakin naik, karena artis-artis papan atas juga mulai memelihara kucing Sphynx, di antaranya:
- Jane Fryer.
- Carol Meir.
- Kat Von D.
- Jennifer Aniston
- Coleen Garcia.
- Steven Tyler.
- Donna Mansi.
- River Viiperi.
- Lady GaGa.
- Raditya Dika.
Wow, keren. Ternyata kucing Sphynx sudah menjadi kucing Sultan ya. Hehe.
Bagaimana, kamu tertarik untuk memelihara kucing Sphynx? Jika iya, siapkan uang 45 juta rupiah untuk membeli anakan kucing Sphynx dari breeder yang terpercaya.